Senin, 01 Desember 2014

RESENSI NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH

KETIKA BEDEBAH BERAKSI 
(Oleh: Annisa Ulfah 12IPS 3/01)
 
 A.  Pendahuluan

Novel yang ditulis oleh Tere Liye ini berjudul Negeri Para Bedebah. Novel ini terbit pada bulan Juli, 2012 dengan ketebalan 20 cm yang terdiri dari 440 halaman. Novel karya Tere Liye ini berbeda dengan novel sebelum-sebelumnya. Kali ini Tere Liye mengangkat genre politik ekonomi, berbeda dengan yang sebelumnya yang bergenre romantisme dan keluarga. Novel ini sangat menarik bagi pembaca, khususnya bagi para pembaca dewasa yang menyukai dunia politik dan ekonomi. Sanpul novel ini bergambar sebuah pria dengan menggunakan topeng yang diumpamakan sebagai bedebah dengan seekor domba putih. Novel ini pertama kali keluar bulan Juli, 2012. Cetakan kedua keluar bulan September pada tahun yang sama. Novel ini adalah novel bestseller yang dapat ditemukan di seluruh toko buku di Indonesia.

B. Sinopsis

            Novel “Negeri Para Bedebah” ini menceritakan kehidupanh Thomas, seorang konsultan keuangan profesional yang ingin membalaskan dendam keluarganya di masa lalu. Ketika usia Thomas 10 tahun, ia harus menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya mati terbakar dan bisnis keluarganya hancur lebur. Hal itu membuat Thomas harus tinggal di sebuah sekolah berasrama seorang diri.
            Hidup seorang diri di asrama memaksa Thomas tumbuh menjadi pemuda yang berani. Setelah menyelesaikan sekolahnya di asrama, ia melanjutkan sekolahnya di sebuah universitas ternama di luar negeri dengan mengambil program bisnis. Karena ketekunannya, Thomas menjadi seorang konsultan keuangan profesional ternama. Hidupnya kini telah berubah, namun kembali terusik ketika Bank Semesta milik Om Liem mengalami masalah. Mau tidak mau, Thomas harus menyelamatkan bank milik omnya itu karena bagaimanapun, Bank Semesta memiliki andil yang cukup besar bagi perekonomian negara dan kemajuan bisnis keluarga Thomas. Usaha penyelamatan Bank Semesta berhasil, Wusdi dan Tunga, dua petimggi kepolisian dan kejaksaan adalah dalang dibalik semua ini.

C. Unsur Instrinsik Novel
Novel ini bertemakan politik ekonomi. Sesuai dengan temanya, novel ini banyak mengangkat tentang masalah ekonomi dan masalah politik. Latar tempat yang digunakan dalam novel ini sebagian besar berada di  Jakarta. Banyak kejadian penting yang terjadi di Jakarta seperti ketika Thomas datang ke sebuah klub petarung di Jakarta. Ia berniat untuk menghajar lawan-lawannya meskipun ia baru saja pulang menghadiri konferensi pers di London (Hal 26).  Selain Klub Petarung, ada beberapa tempat lain seperti rumah Om Liem yang Thomas datangi ketika ia mengetahui Om Liem ditangkap polisi. Ia langsung berinisiatif membawa Om Liem ke tempat peristirahatan Opa di daerah Waduk Jatiluhur (Hal 43). Rumah peristirahatan Opa juga merupakan tempat yang penting, karena disinilah Thomas harus menyembunyikan Om Liem dari kejaran polisi yang ingin menahannya (Hal 72). Selain di Jakarta, Thomas juga banyak menghabiskan waktunya di Kapal Pesiar Pasifik miliknya. Disinilah setelah kabur untuk kesekian kali, Thomas membawa rombongannya ke kapal pasifik yang berada di dermaga yatch di daerah Kepulauan Seribu untuk sekedar menghindari polisi yang ingin mengangkap mereka (Hal 217).
Seluruh kejadian penting itu terjadi di masa modern. Segala tekhnologi canggih sudah tersedia. Bahkan staff di kantor Thomas sudah dapat mendapatkan banyak informasi hanya melalui beberapa handphone dan komputer yang tersedia (hal 154). Selain itu, kapal pesiar pasifik yang merupakan hadian ulang tahun dari Opa untuk Thomas juga merupakan salah satu kapal terbaik yang menggunakan navigasi paling canggih (Hal 331).
Dalam novel ini banyak terjadi kejadian yang tidak terduga, penulis dapat membawa para pembaca menjadi ikut tegang. Seperti ketika Thomas harus berlarian kesana-kemari menjadi buronan polisi (Hampir di semua bab). Serta para pembaca dapat merasa tertantang karena hampir semua keputusan yang Thomas lakukan adalah keputusan nekat yang sangat beresiko (Hampir di semua bab). Selain itu, para pembaca akan dibuat penasaran dengan akhir dari cerita yang tidak dapat terduga dan seakan-akan seperti dirahasiakan (2 bab terakhir.)
Alur yang digunakan dalam novel ini campuran. Artinya novel ini beralur maju namun sesekali kembali ke masa lalu. Seperti ketika perjalan Thomas dimulai dengan harus tumbuh seorang diri hingga ia menjadi konsultan keuangan ternama. Di tengah cerita akan ada masa ketika Opa menceritakan proses pengungsiannya diatas kapal bocor hingga ia bias mnjadi salah satu orang tersukses di negerinya.
Gaya bahasa yang digunakan cukup sulit karena bergenre politik- ekonomi yang banyak menggunakan istilah-istilah yang tidak diketahui kaum awam. Istilah istilah tersebut banyak muncul pada bab pertama dan kedua. Selain itu, kasus yang terjadi juga kasus yang berdasarkan politik dan ekonomi. Seperti saat Wusdi dan Tunga dengan teganya membuat keluarga Thomas bangkrut dengan tipuan politiknya (Hal 289). Jalan cerita novel ini juga dibungkus sedemikian rapi sehingga ending dari novel sulit ditebak.
Novel ini banyak memberikan pesan moral, belajar dari usaha Thomas untuk menyelamatkan Bank Semesta, kita harus bisa menjadi orang yang tangguh dan tidak boleh menyerah pada keadaan. Kita juga harus bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dan berani mengambil resiko atas semua keputusan yang telah diambil. Seperti Thomas yang selalu bertanggung jawab ketika ia harus mengambil keputusan yang nekat sekalipun. Selain itu, kita juga tidak boleh mudah percaya pada orang lain. Belum tentu orang yang baik itu memiliki niat baik kepada kita. Juga sebaliknya, belum tentu orang jahat itu memiliki niat jahat kepada kita.
Dalam novel ini, Thomas hadir sebagai pria yang pemberani, petarung sejati, tidak mudah menyerah, dan juga penyayang,. Itu semua terbukti ketika Thomas berani mempertaruhkan nyawanya hanya demi menyelamatkan Bank Semesta. Ia tak peduli dengan semua resiko yang sudah menantinya. Yang terpenting, ia ingin Bank Semesta, Om Liem, dan juga Opa selamat. Thomas memang pantas menyelamatkan Opa, karena Opa adalah orang yang sangat penyayang, pekerja keras, ramah, dan sabar. Opa selalu tersenyum dengan apapun kondisinya. Meskipun ia harus menahan sakit ketika Thomas membawanya kabur kesana-kemari, Opa tetap menyayangi cucu kesayangannya itu. Baginya, Thomas adalah harta yang paling berharga. Berbeda dengan Opa dan Thomas, Om Liem bukanlah orang pemberani, ia juga bukan orang yang bertanggung jawab. Namun, dibalik itu semua, Om Liem adalah orang yang penyayang. Ia sangat menyayangi Thomas, seperti ia menyayangi anaknya sendiri. Sedangkan kedua musuh Thomas, Wusdi dan Tunga, mereka berdua adalah orang yang jahat. Mereka juga tega menghianati keluarga Thomas hanya demi aset-aset keluarga Thomas agar bias dimiliki oleh mereka. 

D. Kelebihan dan Kekurangan Novel
 
Kelebihan dari novel ini adalah dapat mengajarkan kita menjadi orang yang mandiri dan menjadi orang yang selalu berusaha. Kita juga tidak boleh mudah menyerah pada keadaan. Seperi yang dilakukan Thomas ketika ia harus hidup sendirian di sebuah asrama tua, hingga ia tumbuh dewasa dan menjadi konsultan keuangan professional.
Novel ini juga dapat membuat kita berani bermimpi. Menyadari kalau semua yang terjadi di dunia ini adalah kehendak dari Tuhan. Tidak ada yang terjadi kebetulan. Semua sudah diatur oleh Tuhan. Semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin bagi Tuhan. Nah, karena kuasa Tuhanlah, orang yang benar akan menuai kemenangan di kemudian hari. Seperti yang dilakukan Thomas, ketika ia harus berusaha untuk menyelamatkan Bank Semesta, ia harus berjuang mati-matian hingga akhirnya usahanya berhasil. Bank Semesta dapat diselamatkan berkat usaha Thomas dan tentu saja karena kuasa Tuhan.  
Nilai persahabatan dan setia kawan juga sangat kental dalam novel ini. Persahabatan memang tidak bias terpisahkan oleh apapun. Meski telah berpisah lama, seorang sahabat tidak mungkin melupakan begitu saja. Ketika tertimpa masalahpun, sahabat akan siap menjadi orang yang akan membantu dan berdiri di barisan paling ujung. Persahabatan tidak mengenal perbedaan umur dan waktu. Asalkan saling nyaman, saling mengerti, dapat menyatukan pikiran, sahabat akan jadi sosok yang sangat menyenangkan. Sama seperti yang dialami Thomas, saat ia perlu bantuan, entah mengapa selalu saja ada sahabat yang dating untuk membantunya. Rela berkorban untuknya. Semua itu dilakukan demi sahabat. Demi orang yang selama ini selalu ada ketika kita butuhkan.
Selain beberapa kelebihan, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Novel ini memiliki tingkat bahasa yang cukup tinggi. Banyak istilah yang tidak akan dimengerti oleh kaum awam. Istilah-istilah yang terkandung juga hanya dapat ditemukan di kosa kata politik ekonomi. Seperti subprime montage, preventive strike, indeks saham, CFO, CEO, dll (Bab I). Maka dari itu, membutuhkan pengertian ekstra untuk dapat mengerti jalan cerita dari novel tersebut. Jika tidak dimengerti benar, maka para pembaca tidak akan tahu apa yang akan disampaikan oleh penulis dalam novel ini. Meski begitu, novel ini tetap menarik bagi semua kalangan. Meski dalam sampul novel tertulis hanya untuk orang dewasa, ternyata novel ini juga dikonsumsi oleh pelajar SMA dan beberapa mahasiswa khusunya yang berprogram studi bisnis, politik, dan ekonomi.

2 komentar:

  1. Ya, lumayan bisa dibaca. Sebaiknya pada bagian penutup dijadikan alinea tersendiri. Selain itu, insyaAllah sudah bagus.

    BalasHapus
  2. Alhamdullilah cukup membantu walaupun bagian penutup sarannya harus pake imajinasi atau karya sendiri. Terimakasih :)

    BalasHapus