KETIKA BEDEBAH BERAKSI
(Oleh: Annisa Ulfah 12IPS 3/01)
A.
Pendahuluan
B. Sinopsis
D. Kelebihan dan
Kekurangan Novel
Novel yang ditulis oleh Tere Liye ini berjudul Negeri Para Bedebah. Novel
ini terbit pada bulan Juli, 2012 dengan ketebalan 20 cm yang terdiri dari 440
halaman. Novel
karya Tere Liye ini berbeda dengan novel sebelum-sebelumnya. Kali ini Tere Liye
mengangkat genre politik ekonomi, berbeda dengan yang sebelumnya yang bergenre
romantisme dan keluarga. Novel ini sangat menarik bagi pembaca, khususnya bagi
para pembaca dewasa yang menyukai dunia politik dan ekonomi. Sanpul novel ini
bergambar sebuah pria dengan menggunakan topeng yang diumpamakan sebagai
bedebah dengan seekor domba putih. Novel ini pertama kali keluar bulan Juli,
2012. Cetakan kedua keluar bulan September pada tahun yang sama. Novel ini
adalah novel bestseller yang dapat ditemukan di seluruh toko buku di Indonesia.
Novel
“Negeri Para Bedebah” ini menceritakan kehidupanh Thomas, seorang konsultan
keuangan profesional yang ingin membalaskan dendam keluarganya di masa lalu.
Ketika usia Thomas 10 tahun, ia harus menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya
mati terbakar dan bisnis keluarganya hancur lebur. Hal itu membuat Thomas harus
tinggal di sebuah sekolah berasrama seorang diri.
Hidup
seorang diri di asrama memaksa Thomas tumbuh menjadi pemuda yang berani.
Setelah menyelesaikan sekolahnya di asrama, ia melanjutkan sekolahnya di sebuah
universitas ternama di luar negeri dengan mengambil program bisnis. Karena
ketekunannya, Thomas menjadi seorang konsultan keuangan profesional ternama.
Hidupnya kini telah berubah, namun kembali terusik ketika Bank Semesta milik Om
Liem mengalami masalah. Mau tidak mau, Thomas harus menyelamatkan bank milik
omnya itu karena bagaimanapun, Bank Semesta memiliki andil yang cukup besar
bagi perekonomian negara dan kemajuan bisnis keluarga Thomas. Usaha
penyelamatan Bank Semesta berhasil, Wusdi dan Tunga, dua petimggi kepolisian
dan kejaksaan adalah dalang dibalik semua ini.
C. Unsur Instrinsik Novel
Novel ini
bertemakan politik ekonomi. Sesuai dengan temanya, novel ini banyak mengangkat
tentang masalah ekonomi dan masalah politik. Latar tempat yang digunakan dalam
novel ini sebagian besar berada di Jakarta. Banyak kejadian penting yang terjadi
di Jakarta seperti ketika Thomas datang ke sebuah klub petarung di Jakarta. Ia berniat
untuk menghajar lawan-lawannya meskipun ia baru saja pulang menghadiri
konferensi pers di London (Hal 26). Selain
Klub Petarung, ada beberapa tempat lain seperti rumah Om Liem yang Thomas
datangi ketika ia mengetahui Om Liem ditangkap polisi. Ia langsung berinisiatif
membawa Om Liem ke tempat peristirahatan Opa di daerah Waduk Jatiluhur (Hal
43). Rumah peristirahatan Opa juga merupakan tempat yang penting, karena
disinilah Thomas harus menyembunyikan Om Liem dari kejaran polisi yang ingin
menahannya (Hal 72). Selain di Jakarta, Thomas juga banyak menghabiskan
waktunya di Kapal Pesiar Pasifik miliknya. Disinilah setelah kabur untuk
kesekian kali, Thomas membawa rombongannya ke kapal pasifik yang berada di
dermaga yatch di daerah Kepulauan
Seribu untuk sekedar menghindari polisi yang ingin mengangkap mereka (Hal 217).
Seluruh kejadian
penting itu terjadi di masa modern. Segala tekhnologi canggih sudah tersedia. Bahkan
staff di kantor Thomas sudah dapat mendapatkan banyak informasi hanya melalui
beberapa handphone dan komputer yang
tersedia (hal 154). Selain itu, kapal pesiar pasifik yang merupakan hadian
ulang tahun dari Opa untuk Thomas juga merupakan salah satu kapal terbaik yang
menggunakan navigasi paling canggih (Hal 331).
Dalam novel ini
banyak terjadi kejadian yang tidak terduga, penulis dapat membawa para pembaca
menjadi ikut tegang. Seperti ketika Thomas harus berlarian kesana-kemari
menjadi buronan polisi (Hampir di semua bab). Serta para pembaca dapat merasa
tertantang karena hampir semua keputusan yang Thomas lakukan adalah keputusan
nekat yang sangat beresiko (Hampir di semua bab). Selain itu, para pembaca akan
dibuat penasaran dengan akhir dari cerita yang tidak dapat terduga dan
seakan-akan seperti dirahasiakan (2 bab terakhir.)
Alur yang
digunakan dalam novel ini campuran. Artinya novel ini beralur maju namun
sesekali kembali ke masa lalu. Seperti ketika perjalan Thomas dimulai dengan
harus tumbuh seorang diri hingga ia menjadi konsultan keuangan ternama. Di tengah
cerita akan ada masa ketika Opa menceritakan proses pengungsiannya diatas kapal
bocor hingga ia bias mnjadi salah satu orang tersukses di negerinya.
Gaya bahasa yang
digunakan cukup sulit karena bergenre politik- ekonomi yang banyak menggunakan
istilah-istilah yang tidak diketahui kaum awam. Istilah istilah tersebut banyak
muncul pada bab pertama dan kedua. Selain itu, kasus yang terjadi juga kasus
yang berdasarkan politik dan ekonomi. Seperti saat Wusdi dan Tunga dengan
teganya membuat keluarga Thomas bangkrut dengan tipuan politiknya (Hal 289).
Jalan cerita novel ini juga dibungkus sedemikian rapi sehingga ending dari
novel sulit ditebak.
Novel ini banyak
memberikan pesan moral, belajar dari usaha Thomas untuk menyelamatkan Bank
Semesta, kita harus bisa menjadi orang yang tangguh dan tidak boleh menyerah
pada keadaan. Kita juga harus bisa menjadi orang yang bertanggung jawab dan
berani mengambil resiko atas semua keputusan yang telah diambil. Seperti Thomas
yang selalu bertanggung jawab ketika ia harus mengambil keputusan yang nekat
sekalipun. Selain itu, kita juga tidak boleh mudah percaya pada orang lain. Belum
tentu orang yang baik itu memiliki niat baik kepada kita. Juga sebaliknya,
belum tentu orang jahat itu memiliki niat jahat kepada kita.
Dalam novel ini,
Thomas hadir sebagai pria yang pemberani, petarung sejati, tidak mudah
menyerah, dan juga penyayang,. Itu semua terbukti ketika Thomas berani
mempertaruhkan nyawanya hanya demi menyelamatkan Bank Semesta. Ia tak peduli
dengan semua resiko yang sudah menantinya. Yang terpenting, ia ingin Bank
Semesta, Om Liem, dan juga Opa selamat. Thomas memang pantas menyelamatkan Opa,
karena Opa adalah orang yang sangat penyayang, pekerja keras, ramah, dan sabar.
Opa selalu tersenyum dengan apapun kondisinya. Meskipun ia harus menahan sakit
ketika Thomas membawanya kabur kesana-kemari, Opa tetap menyayangi cucu
kesayangannya itu. Baginya, Thomas adalah harta yang paling berharga. Berbeda dengan
Opa dan Thomas, Om Liem bukanlah orang pemberani, ia juga bukan orang yang
bertanggung jawab. Namun, dibalik itu semua, Om Liem adalah orang yang
penyayang. Ia sangat menyayangi Thomas, seperti ia menyayangi anaknya sendiri. Sedangkan
kedua musuh Thomas, Wusdi dan Tunga, mereka berdua adalah orang yang jahat. Mereka
juga tega menghianati keluarga Thomas hanya demi aset-aset keluarga Thomas agar
bias dimiliki oleh mereka.
Kelebihan dari
novel ini adalah dapat mengajarkan kita menjadi orang yang mandiri dan menjadi
orang yang selalu berusaha. Kita juga tidak boleh mudah menyerah pada keadaan. Seperi
yang dilakukan Thomas ketika ia harus hidup sendirian di sebuah asrama tua,
hingga ia tumbuh dewasa dan menjadi konsultan keuangan professional.
Novel ini juga
dapat membuat kita berani bermimpi. Menyadari kalau semua yang terjadi di dunia
ini adalah kehendak dari Tuhan. Tidak ada yang terjadi kebetulan. Semua sudah
diatur oleh Tuhan. Semua yang tidak mungkin akan menjadi mungkin bagi Tuhan. Nah,
karena kuasa Tuhanlah, orang yang benar akan menuai kemenangan di kemudian
hari. Seperti yang dilakukan Thomas, ketika ia harus berusaha untuk
menyelamatkan Bank Semesta, ia harus berjuang mati-matian hingga akhirnya
usahanya berhasil. Bank Semesta dapat diselamatkan berkat usaha Thomas dan
tentu saja karena kuasa Tuhan.
Nilai
persahabatan dan setia kawan juga sangat kental dalam novel ini. Persahabatan memang
tidak bias terpisahkan oleh apapun. Meski telah berpisah lama, seorang sahabat
tidak mungkin melupakan begitu saja. Ketika tertimpa masalahpun, sahabat akan
siap menjadi orang yang akan membantu dan berdiri di barisan paling ujung. Persahabatan
tidak mengenal perbedaan umur dan waktu. Asalkan saling nyaman, saling
mengerti, dapat menyatukan pikiran, sahabat akan jadi sosok yang sangat
menyenangkan. Sama seperti yang dialami Thomas, saat ia perlu bantuan, entah
mengapa selalu saja ada sahabat yang dating untuk membantunya. Rela berkorban
untuknya. Semua itu dilakukan demi sahabat. Demi orang yang selama ini selalu
ada ketika kita butuhkan.
Selain beberapa
kelebihan, novel ini juga memiliki beberapa kekurangan. Novel ini memiliki tingkat
bahasa yang cukup tinggi. Banyak istilah yang tidak akan dimengerti oleh kaum
awam. Istilah-istilah yang terkandung juga hanya dapat ditemukan di kosa kata
politik ekonomi. Seperti subprime montage, preventive strike, indeks saham, CFO, CEO, dll (Bab I). Maka dari itu, membutuhkan pengertian ekstra untuk dapat
mengerti jalan cerita dari novel tersebut. Jika tidak dimengerti benar, maka
para pembaca tidak akan tahu apa yang akan disampaikan oleh penulis dalam novel
ini. Meski begitu, novel ini tetap menarik bagi semua kalangan. Meski dalam
sampul novel tertulis hanya untuk orang dewasa, ternyata novel ini juga
dikonsumsi oleh pelajar SMA dan beberapa mahasiswa khusunya yang berprogram
studi bisnis, politik, dan ekonomi.
Ya, lumayan bisa dibaca. Sebaiknya pada bagian penutup dijadikan alinea tersendiri. Selain itu, insyaAllah sudah bagus.
BalasHapusAlhamdullilah cukup membantu walaupun bagian penutup sarannya harus pake imajinasi atau karya sendiri. Terimakasih :)
BalasHapus